RSS
Image and video hosting by TinyPic

[Jual] Seal cap, Rubber Seal & Plastic Wrapping Gas Elpiji

Pengenalan: Ocean Clan Plastic merupakan perusahaan yang berdiri sejak tahun 2007 dan bergerah di industri plastik serta peralatan pendukung. Pabrik kami dilengkapi dengan peralatan serta mesin bertekhnologi tinggi. Kami meproduksi barang-barang plastik dengan menggunakan injeksi.


Alamat Pabrik Ocean Clan Plastic:
Pusat Industri Kecil Blok D No. 8 - 11
Penggilingan, Cakung
Jakarta Timur

Berikut penampakannya:

Factory di Cakung:




















Proses Packing:





















Plastic Wrapping:



























Seal Cap & Rubber Seal




















Plastic Wrapping & Rubber Seal


























Roll Plastic Wrapping


















Pemesanan dan distribusi yang terintegrasi. Waktu produksi pemesanan barang cukup cepat  (Jabodetabek bebas Ongkir). Kami berkomitmen dengan waktu. Maka dari itu mengingat regulasi dari pertamina sudah di haruskannya menggunakan seal cap dan Plastik Wrapping pada gas elpiji kami memberikan solusi agar distribusi dari SPBE ke reseller dan pada akhirnya sampai di konsumen tidak terkendala. Hingga saat ini produksi pabrik mencapai 180 juta pc/3 bulan.

Factory kami di cakung beroperasi 24 jam sehari 7 hari seminggu.

Berikut ini saya sampaikan detail price list dari setiap product:

1. Seal Cap 3 dan 12 kg: warna sesuai permintaan, 1 
   gr s/d 1,3 gr; Material: LDPE ; Harga: Rp 33,- (Nego)  Produksi 3 Minggu 

2. Rubber seal: warna Merah, Orange; Material:
    Karet TP; Harga: Rp 34,- (Nego) 
    Karet NBR; Harga: Rp 60,- (Nego)
    Karet DM; Harga: Rp 32,- (Nego)
    Proses Produksi 3 Hari s/d 1 Minggu Max          
           
      3. Plastik Wrapping: warna sesuai permintaan, Material: PVC Shrink  
         (Max: 6 Minggu proses produksi); Harga: 3 kg: Rp. 18,- (Nego) ; 12 kg: Rp. 34,- (Nego)

 
Term & Condition:

  • Harga sudah termasuk ongkos kirim untuk area Jabodetabek
  • Harga sudah termasuk pembuatan logo dari SPBE/Agen
  • Minimum order 300.000 pc untuk masing-masing item
  • Proses produksi Seal Cap 3 minggu, Rubber Seal 3 Hari s/d 1 Minggu Max & Plastik  Wrapping – Max: 6 s/d 8 minggu proses produksi
  • Proses pembayaran dilakukan Cash with 100% dimuka.
  • Harga item di atas merupakan harga fix untuk pemesanan minimum order

[+/-] Selengkapnya...

Today Wishes, Future wishes… Now aday is the hard day in my life, ever… life at big city was the hardest thing I ever do, I hopelly so much and keep wishing and even wondering when the time will come to take me come back home again in my home town. Living here in the big city, I was never feel like home. I was past my first year here and I never get the feeling beter like I was at my home town, I just keep triying and triying but this hearth just not here… my first year I past with a hard situation every day. Hope I can be back home someday… and I hope soon it’ll be better (this year was a good target) I’ll persue my dream to make a better living for my beloved family. In future I’ll try to make a family bussiness, I hope this will have a good run.. I just can’t stand with activity at the company, pay less, more jobs… can’t buy anything I and my family want, just keep thinking to spend some money to our family in the future, that was such as suck activity life… Today I just want to start to build and create a better living for my family. I’l persue my dream that me and my family will be back to my home town at the end of this year, All I know that I have to struggle for my beloved family, I’ll not disapointed u… soo this was my wishes today and to my future.. and I’ll make this day to remmember for struggling and for my motivation to stay fokus on my dream and I’ll no doubt a bout it, I will persue till to death… Wroted by Syahpoetra

[+/-] Selengkapnya...

Don’t give them what they want. Give them what they never dream possible”, (Love Mark) Kepuasan Pelanggan bukanlah lagi semata-mata mengenai harga dan kualitas. Faktor yang membuat seorang customer merasa puas adalah suatu kualitas dari pada produk dan layanan pasca jualnya. Tentu saja seorang pelanggan akan merasa terpuaskan apabila barang atau produk yang mereka beli sesuai dengan apa yang telah di promosikan oleh penyedia layanan jasa atau produsen, maka dari itu jangan hanya “gembar gembor” pada promosinya saja, tetapi setelah customer membeli produk yang dipromosikan ternyata sangat bertolak belakang atau berbeda, suatu factor yang harus diperhatikan juga adalah after sales service yang baik, Contoh mudahnya, berikan layanan service secara Free apabila produk yang telah di beli oleh pelanggan dalam jangka waktu tertentu rusak, maka berikan tanggapan yang serius untuk menangani complain pelanggan tersebut dengan segera dengan cara mengganti produk yang telah dibeli dengan yang baru tanpa charge apapun yang akan dibebankan kepada pelanggan. Suatu penyedia layanan jasa juga harus memberikan suatu layanan product knowledge kepada pelanggan atau calon pelanggannya, sehingga pelanggan dapat menggunakan produk tersebut dengan baik. Kepuasan pelanggan juga dipengaruhi oleh faktor dari kemudahan untuk mendapatkan produk , namun sosialisasi produk juga penting, misalnya mensosialisasikan Fitur-fitur yang tersedia apa saja yang dimiliki produk tersebut, keunggulannya, dan bagaimana dengan Customer Care-nya. Produk yang dikeluarkan juga haruslah memperhatikan kebutuhan pelanggan, banyak produk yang berkualitas baik tapi belum tentu cocok dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Pada umumnya produk yang berkualitas baik tapi terkadang kurang memperhatikan penyempurnya kemasannya yaitu “Service”. Yang perlu diperhatikan juga bahwasannya terkadang tenaga penjualan kurang dalam menguasai product Knowledge, hanya berfokus pada bagaimana membuat konsep-konsep penjualan yang mumpuni dan tepat sasaran. Nah… bagaimana seorang pelanggan/calon pelanggan mendapatkan product knowledge, solusi, informasi, mengutarakan keluhan, dan sebagainya? Disinilah peranan besar dari Customer Service Fronliner, Call Center sangat dibutuhkan. Kualitas merupakan faktor utama yang harus diperhatikan bagi penyedia layanan jasa selain dari pada Merk (Brand), kemasan, service dan designnya. Kepuasan pelanggan dan loyalitas yang terjadi dinamis antara pelanggan dan produsen tentu saja memiliki korelasi yang sangat erat, kepuasan pelanggan menghasilkan loyalitas? tidak 100 %, tetapi semua kepuasan dapat menghasilkan loyalitas. Survei juga membuktikan bahwasannya walaupun customer kurang merasa puas, tetap saja sebagai produsen dapat menciptakan loyalitas. Maka dari itu bagi management dan pemasaran wajib mampu untuk menciptakan source kepuasan yang dapat menghasilkan loyalitas. Mungkin cost yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan untuk benar-benar memuaskan pelanggan sampai ke tingkat Delighted tidaklah sedikit, bayangkan saja bagaimana sebuah penyedia layanan jasa yang memiliki dan memaintenance sebuah Call Center, tentunya tidak sedikit bukan untuk investasi sebuah Call Center sebagai penyempurna sebuah “service”, Sebab pelanggan yang punya keinginan dalam menyampaikan keluhannya melalui Call Center tentu saja seorang pelanggan yang memiliki loyalitas terhadap penyedia layanan dan produk yang digunakannya, yang perlu di hiraukan adalah apabila seorang pelanggan tidak pernah sama sekali mengutarakan keluhannnya. Nah.. Pada akhirnya layaknya seperti yang dikatakan Tukul Arwana dalam sebuah talk show-nya, “Puas…, Puas…, Puas…, ya… tidak ada batasannya untuk sebuah kepuasan, seperti itulah arti sebuah kepuasan. Persaingan antar perusahaan penyedia layanan jasa sangatlah sengit dalam hal memuaskan pelanggannya, dapat terbukti pada Indonesian Customer Satisfaction Survey bahwasanya tidak ada jawara sejati dalam hal kepuasan pelanggan, sebab kepuasan itu merupakan suatu target yang terus bergerak, Suatu hal yang sebelumnya sudah memuaskan customer dapat dengan mudah berubah menjadi suatu hal yang sangat biasa. Maka dari itu ICSA (Indonesian Customer Satisfaction Award) yang dikeluarkan oleh majalah SWA yang bekerjasama dengan frontier merupakan sebuah barometer bagi para pemilik Brand/Merk untuk terus meningkatkan kualitas produk dan kepuasan kepada penggunanya.
Wrote by Syahpoetra

[+/-] Selengkapnya...

PENSIUN… Uhhh Takut… , Retired… I’m Lovin it…

Seberapa besarkah ketakutan anda menghadapi masa pensiun, atau malah anda sangat menantikan masa pensiun anda. Seberapa besarkah kepercayaan diri anda dalam menghadapi masa pensiun….?? Pensiun… Mungkin bagi kebanyakan orang kata pensiun masih jauh dari angan-angan, terbayangkan saja belum, apalagi bagi anda yang masih muda atau baru saja memulai untuk meniti sebuah karirnya, atau… malah takut untuk menghadapi pensiun dan bahkan malas untuk memikirkannya. Wajar dan normal-normal saja bagi orang yang baru saja meniti karirnya atau baru saja mendapatkan sebuah pekerjaan yang sangat diinginkan sudah harus di pusingkan dengan memikirkan dan merencanakan masa setelah kita tidak aktif dan produktif lagi bekerja (Pensiun). “Kenapa harus repot-repot, nanti juga akan berjalan dengan sendirinya”, kurang lebihnya ya seperti itulah sikap sebahagian besar dari kita. Dalam menghadapi masa pensiun tentu saja ada ketakutan bagi kita, contohnya ketakutan tersebut misalkan seperti menurunnya kesehatan dan anjloknya pendapatan secara drastis. Maka dari itu kita harus mengantisipasinya dengan melakukan perencanaan pensiun yang baik, matang dan secara dini, ya… setidaknya kita memiliki sebuah harapan yang lebih besar untuk menuju kepada kekehidupan yang lebih bermakna dan berkualitas, karena tidak satu orang pun menginginkan suasana di hari tuanya menjadi sengsara dan bahkan harus bergantung kepada orang lain. Banyak hal yang positif tentunya apabila kita merencanakan masa pensiun dengan matang, nah… yang menjadi banyak pertanyaannya adalah bagaimana kita merencanakannya? Sedini mungkin dalam merencanakan pensiun tentu saja tidak ada salahnya kok… karena “Apabila seseorang bekerja pada umur 25 tahun , “ maka pada saat itulah sebaiknya dia mempersiapkan masa pensiunnya” (Elvyn G Masassya). Kita juga seharusnya menentukan kapan kita akan pensiun, katakana saja apabila kita ingin pensiun pada usia 55 tahun, pada saat sekarang kita berada pada usia 25 tahun, berarti kita masih memiliki 30 tahun lagi untuk melakukan investasi dan menabung. Bagaimana bila kita baru akan merencanakan pada saat kita berusia 35 tahun dan akan berencana pensiun pada usia 55 tahun juga, berarti masa untuk melakukan investasi juga ikut berkurang menjadi 20 tahun lagi bukan?! Sudah pasti juga jumlah nominal uang yang akan diinvestasikan setiap bulannya jauh lebih besar dari pada memulai investasi pada saat usia 25 tahun. Menentukan apa kegiatan yang akan kita lakukan setelah pensiun juga bisa menjadi sebuah rekomendasi yang sangat bagus tentunya. Misalkan saja kita menginginkan menjalani hobi, menjalani bisnins sendiri atau menjadi narasumber pada sebuah seminar-seminar. Pada intinya aktivitas yang akan kita rencanakan setelah pensiun bukanlah lagi untuk menambah penghasilan ,tetapi bukan berarti juga hobi yang kita rencanakan setelah pensiun tidak dapat mengasilkan Provit/income lho… yang terpenting adalah kita dapat menikmati masa-masa pensiun walau jadwal setelah pensiun juga masih padat. Kita dapat melihat pada apa yang telah dilakukan oleh seorang Bondan Winarno yang tenar dengan ucapan Mak Nyess.., setelah masa pensiunnya Bondan menjabat sebagai pemimpin Redaksi Sinar Harapan beliau yang senang mencicipi makanan akhirnya berhasil menjadikan hobinya tersebut dengan sukses bahkan dapat mendatangkan sebuah provit/income dengan menjadi host wisata kuliner pada sebuah stasiun televise swasta. Aktifitas lain yang beliau jalani samapai saat ini adalah selain menjadi Komisaris di Detik.com juga sebagai konsultan freelance di beberapa perusahaan. Pada saatnya kita pensiun tentu saja kita sangat menginginkan mengatur jalan kita sendiri, dan pada akhirnya kita dapat memiliki sebuah kebebasan dalam mengatur sendiri cash flow yang kita peroleh. Impian dan juga keinginan kita yang sangat mendasar tentu saja apabila biaya hidup kita dapat terpenuhi seperti layaknya kita masih aktif dan permanent berpenghasilan, nah… tentu saja yang kita harapkan tentunya adalah bagaimana nilai tabungan setelah pensiun dapat memberikan return yang sama seperti pada saat kita aktif dan permanent berpenghasilan, Setidaknya 70 %-nya dapat terpenuhi agar dapat menangkal post power syndrome. Maka sebaiknya pada saat kita pesiun kita memiliki pendapatan pasif (Passive Income), seperti yang juga di lakukan oleh Al Gore yang menjadi social enterprenuer dalam bagaimana memperingatkan masyarakat dunia mengenai pemanasan Global yang terjadi sedang kita hadapi belakangan ini. Saran saya sih sebenarnya kita sebaiknya mencintai profesi kita sebagai apa, bukan mencintai apa perusahaan itu, dengan begitu setelah masa pensiun kita menjadi seorang professional dalam profesi kita, siapa sangka setelah masa pensiun dapat mendatangkan sebuah income, katakana saja dengan memeberikan seminar-seminar pada universitas atau bahkan pada perusahaan-perusahaan. Soo… buat apa takut mengahadapi masa pensiun, toh.. kita sudah merencanakan dan konsisten untuk disiplin dalam menyisihkan pendapatan kita pada “gudang dana pensiun” kita. Seperti yang dikatakan Suze Orman pada bukunya yang bertajuk 9 langkah menuju kekayaan sejati, “Sekali anda memutuskan menghadapi uang yang anda miliki, anda juga harus mengambil tindakan-tindakan yang sesuai untuk menciptakan kebebasan financial”.
Wrote by Syahpoetra

[+/-] Selengkapnya...

Kisah Klasik Persaingan Harga

Apakah Menurunkan harga merupakan sebuah kreativitas atau inovasi baru…? Apakah murah sudah pasti akan meningkatkan penjualan sebuah produk…? Pada awalnya kita melihat persaingan antar operator penyedia layanan tidak terlalu signifikan, tetapi sekarang ini kita tidak bisa pungkiri lagi bahwasanya persaingan dunia nirkabel sangat ketat dengan hadirnya pemain-pemain baru yang memulai bisnisnya dalam bidang telekomunikasi. Saat ini santer sekali bahwasanya persaingan antar operator tidak lain dan tidak bukan adalah persaingan harga yang terlalu cepat sehingga penyerapan konsumen yang rendah, ini membuktikan bahwa konsep-konsep dan program-program promosi tidak bekerja dengan efektif untuk menambah customer base. Pada akhirnya yang sangat santer adalah fenomena gonta ganti kartu yang marak, di lain hal bagi konsumen yang sudah memakai layanan selular sebelumnya tetap akan mempertahankan kartu existingnya. Dari kejadian ini seyogyanya pihak penyedia layanan melakukan penetrasi yang lebih mendalam dan memiliki program-program yang lebih focus sesuai dengan kriteria produk dan visi dari perusahaan tersebut, tidak hanya terus-terusan untuk menurunkan harga demi menarik new customer. Maka dari itu sebaiknya para penyedia layanan memikirkan bagaimana untuk bisa keluar dari kisah klasik persaingan harga tersebut. Pada intinya perusahaan harus memikirkan bagaimana membangun sebuah kepuasan yang dapat memberikan output loyal terhadap produk yang dipasarkan, bagaimana membuat konsumen itu sendiri mendapatkan rasa puas, bangga dan pada akhirnya bercerita…?? Tingkat kepuasan bercerita maksudnya adalah, konsumen yang sudah menggunakan produk dan merasa puas akan bercerita kepada oaring lain, dalam hal kepuasan ini konsumen bukan lagi bertindak sebagai customer lagi melainkan sebagai marketing kita, nah… bagaimana untuk mencapai hal tersebut ? hal yang paling utama adalah memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen baik itu dari hal sekecil apapun tentang konsumen harus kita ketahui. Pasar selular di Indonesia sangat atraktif, dalam 5 tahun kedepan bisnis telekomunikasi di Indonesia masih akan berjaya. Tuntutan bagi perusahaan untuk lebih jeli melihat kebutuhan pasar dan dapat meimplementasikannya menjadi sebuah produk yang masterpiece jauh lebih baik dari hanya sekedar bersaing di sisi harga saja bukan? Membuat produk yang inovatif dan program-program yang focus terhadap konsumen bisa dijadikan jurus yang manjur untuk memperoleh sebuah customer base di pasaran telekomunikasi saat ini. Suatu hal yang menjadi peluang bagi produsen di Indonesia loyalitas terhadap brand yang kuat , namun ini tentunya bagi perusahaan yang telah memiliki brang yang kuat di mata konsumen. Siapa cepat belum tentu dia dapat…. Alasan mengapa terjadinya perang harga adalah dikarenakan banyaknya pemain-pemain baru yang hadir di dunia telekomunikasi sekarang ini. Pihak perusahaan tidak hanya bisa mengandalkan penurunan harga untuk mendapatkan sebuah penjualan, menurut Eric Meijer, Wakil Presiden Direktur PT. Bakrie Telecom, bahwasanya pendapatan dari pada pemain di industri telekomunikasi telah menurun, mencapai angka 70% pada beberapa kasus, yang disebabkan oleh persaingan yang sangat ketat. Direktur MarkPlus & Co, Hermawan Kartajaya menyampaikan bahwa “Para pemain, yang lazim disebut sebagai penyedia nilai, mengikuti peraturan dasar mengenai persediaan dan penawaran yang menyatakan bahwa penurunan harga akan mengakibatkan kanaikan penjualan. Secara tidak sadar mereka telah mengabaikan teori dasar lainya yaitu teori elastisitas harga, yang manyebutkan bahwa hubungan antara harga dan kuantitas permintaan tidaklah selalu elastis”. Pada akhirnya dalam jangka panjang persaingan harga akan merusak citra dari sebuah perusahaan itu. Di tahun 2008 ini merupakan tahun Inovasi tekhnologi dan seni, para operator syogyanya untuk lebih kreatif dan membuat sebuah inovasi-inovasi baru yang dapat menjadikannya sebuah perbedaan dari competitor. Kita dapat melihat bahwasanya sesuatu yang mahal bukan berarti tidak memiliki pasar toh, apalagi mengingat budaya masyarakat Indonesia yang masih tergolong memiliki gengsi tinggi, contohnya saja dari segi ponsel, Vertu yang harganya sangat mahal tetap saja memilki pasar, dari segi mobil, Lexus juga yang harganya sangat mahal tetap saja masih diincar orang, karena fitur-fitur yang ditwarkan didalamnya juga sangatlah menarik, nah… tinggal bagaimana sebuah operator memahami betul pelanggannya, sehingga dapat menarik hati dari konsumen itu sendiri, tetapi tidak hanya dari segi harga.
Wrote by Syahpoetra

[+/-] Selengkapnya...


Write here, about you and your blog.
 
Copyright 2009 Me, My Self and My Blog All rights reserved.
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress Theme by EZwpthemes